Sunday 23 September 2007

Teori Chaos, Bifurkasi, Fractal, Strange Attractor dan Pemahaman Kita

teori chaos ini sebenarnya lebih di dasarkan kepada sebuah situasi populer atau tren mengenai teori ini. karena dalam beberapa kesempatan teori chaos diambil atau dijadikan menjadi komunitas argumen atau jalinan upaya melengkapi pendapat seseorang.
Teori chaos berserta istilah-istilahnya yang menjadi nge –pop seolah-olah menjadi pemanis argumen-argumen seseorang. Bahkan sebuah novel pun terang-terangan mengadopsi secara sembarangan teori chaos ini. Saya ingin anda mengabaikan istilah-istilah yang akrap ditelinga anda seputar teori chaos ini: bifurkasi, strange attractor, fractal, dan sebagainya, sebelum anda melanjutkan pembacaan artikel singkat saya ini.
Pendekatan upaya memahami sesuatu dengan cara menarik perhatian melalui istilah-istilah yang keliatannya sangat unik saya kira bukanlah merupakan cara yang baik. Banyak orang kemudian tertarik mempelajari atau lebih tepatnya menghapalkan kata kata atau istilah-istilah tersebut terlebih dahulu baru kemudian mencari definisinya atau maksud dari istilah-istilah itu. Ini berarti seseorang tersebut menaruh keyakinan bahwa istilah-istilah itu benar atau sebagai sebuah kebenaran baru kemudian mencari tahu maksud sebenarnya. Sudah cukup sering saya mendengar istilah-istilah yang berhubungan dengan teori chaos ini menjadi pemanis argumen-argumen mereka, walaupun sebenarnya tanpa menggunakan istilah-istilah tersebutpun kita masih bisa memperkuat argumen kita. Membuat argumen kita menjadi sulit dimengerti oleh orang awam sehingga dengan demikian membuat mereka merasa tidak tahu atau bertanya-tanya (apa maksud istilah itu?) bukanlah sebuah cara argumentasi yang baik. Yang kita hasilkan adalah kekaguman mereka pada argumen istilah kita, bukan pada inti pemahaman dari argumen-argumen kita atau apa yang sebenarnya ingin kita katakan. Saya kok jadi merasa terusik dengan kejadian seperti ini.
Sejauh pemahaman saya teori chaos membicarakan sebuah ketakteraturan dalam keteraturan, atau sebaliknya. Teori chaos sejauh pengamatan saya masih mendeklarasikan bahwa teori ini mengikuti aturan deterministik. Dengan demikian chaos masih memiliki prosedur-prosedur yang tidak mungkin dapat dihindari. Adalah kurang lengkap jika mengatakan chaos itu sebuah kekacauan. Chaos adalah fenomena dalam keteraturan. Chaos hanyalah sebuah upaya memahami sesuatu yang memiliki ciri ketakteraturan dalam sebuah sistem.

Chaos adalah kewajaran. Chaos adalah proses biasa. Chaos itu alamiah. Dan chaos juga hanya salah satu bagian dari cara pandang kita dalam memandang atau memahami dunia dan diri kita sendiri. Chaos saya pikir juga merupakan pengakuan bahwa dalam sistem yang dipercaya deterministik pun ketakmengertian akan sebuah kejadian akan selalu ada.Bifurkasi, strange attractor, fractal, self organism, feedback loop dan lain sebagainya, hanyalah upaya untuk memberikan contoh contoh apa itu sebenarnya chaos dan menunjukkan bahwa chaos memang ada.

Yang paling berbahaya dalam mengadaptasi sebuah tren atau mode cara pandang chaos ini adalah jika terus menyatakan bahwa teori chaos merupakan atau menuju penggapaian atas teori segala sesuatu. Ini merupakan hal yang salah kaprah. Dan juga mengatakan pemahaman bahwa chaos itu selalu menghasilkan sesuatu yang buruk. Pemahaman ini juga salah kaprah.
Sebagian orang atau malah banyak orang mengatakan bahwa teori chaos ini merupakan teori saintifik, akan tetapi saya memiliki pandangan yang lain soal ini yang sedikit agak berbeda. Bagaimana dengan anda?
Salam Chaos dalam Keteraturan



haqiqie

0 comments:

 
Template designed using TrixTG