Sunday 23 September 2007

Sikap turis Inggris di Yunani

Bulan Agustus adalah bulan liburan di banyak negara yang memiliki empat musim. Bulan Agustus biasanya bertepatan dengan puncak musim panas.

Di Perancis, musim panas tahun ini ditandai dengan meninggalnya sejumlah besar manula karena udara yang terlalu panas. Ini menimbulkan masalah politik karena banyak dari yang meninggal ini belum bisa diidentifikasi karena sanak keluarga mereka masih berlibur.


Di Inggris, cuaca panas hanya berlangsung beberapa hari, sehingga tidak banyak menimbulkan masalah.

Namun tingkah laku warga Inggris ini menimbulkan masalah di tempat lain. Tepatnya di Pulau Faliraki di Yunani. Seperti banyak pulau-pulau di Laut Tengah, yang memiliki pemandangan indah, dan pantai yang cantik, setiap tahunnya ratusan ribu warga Inggris berkunjung ke sana.

Khususnya di Faliraki, di situ terdapat klub 18-30, dimana turis yang datang kebanyakan adalah anak muda berusia antara 18-30.

Tahun ini mereka menjadi berita karena tingkah laku mereka mulai dianggap tidak senonoh. Polisi Yunani dikabarkan mulai bertindak menangkap turis-turis yang bertindak vulgar di tempat-tempat umum. Tindakan misalnya adalah membuka baju, menunjukkan pantat dan kadang telanjang bagi pria.

Bagi para wanita yang mengunjungi bar-bar dengan pakaian minim, kadang ketika mereka sudah larut dalam pesta, tidak jarang menunjukkan dada mereka dan bagian tubuh lainnya.

Beberapa orang, kebanyakan sudah ditangkap dalam minggu belakangan, walaupun kemudian mereka dilepas lagi. Tingkah laku mereka mendapatkan pemberitaan besar di media massa Inggris. Dan polisi Yunani dikabarkan sudah meminta bantuan dari polisi Inggris bagaimana harus bertindak.

Polisi dari kawasan wisata Blackpool sekarang dalam perjalanan ke pulau tersebut. Blackpool yang berada tidak jauh dari kota Liverpool ini merupakan salah satu daerah yang paling banyak dikunjungi. Daerah wisata pantai ini dianggap berpengalaman karena banyak memiliki daerah hiburan malam.

Sebagai pulau di Laut Tengah, kegiatan di Falaraki memang banyak berlangsung malam. Di siang hari, suhu bisa mencapai 40 derajat Celcius sehingga para turis ini banyak menghabiskan waktu di tepi pantai membaca buku, atau tidur di penginapan mereka. Baru dimalam hari, mereka membanjiri bar-bar yang ada, berpesta sampai pagi hari.

Kombinasi usia muda dan minuman keras lah yang kemudian menjadi pangkal semua ini. Dan bisnis di sana memang hidup dari menjual hiburan dan minuman keras. Seperti di banyak negara Barat, kebiasaan menenggak minuman keras sudah merupakan kehidupan sehari-hari.

Di sini sudah tidak dipermasalahkan lagi apakah minuman alkohol itu halal atau tidak. Yang hanya dibicarakan adalah apakah ini berbahaya bagi kesehatan. Dan penelitian untuk itu belum memberi satu kesimpulan absolut. Pada dasarnya disepakati minuman keras termasuk anggur baik bagi kesehatan, bila diminum dalam jumlah tertentu.


Bagi pemerintah Inggris, hal yang bisa dilakukan adalah membatasi jam buka bar atau rumah minum yang menjamur di mana-mana. Selama ini di Inggris rumah minum atau pub hanya boleh dibuka dari jam 12 siang sampai jam 1 malam. Maksudnya adalah guna membatasi kegiatan para peminum tersebut, yang bila dibiarkan akan mengganggu tetangga di sekitar rumah minum.

Namun belakangan, pembatasan jam buka ini juga menimbulkan masalah. Karena setelah jam tutup, yang berlaku sama, para peminum ini akan meninggalkan tempat dalam waktu bersamaan. Di saat-saat seperti ini, khususnya hari Jumat dan Sabtu malam, sering terjadi keributan.

Pekerjaan terbesar bagi polisi di seputar Inggris di akhir pekan adalah menangani tindak kriminal yang terjadi yang kebanyakan melibatkan anak-anak muda.

Guna memecahkan masalah ini, Skotlandia yang memiliki hukum tersendiri, baru-baru ini memperkenalkan hukum baru, yaitu mengijinkan pub buka sepanjang hari, maksudnya 24 jam. Dengan itu diharapkan, para peminum bisa memilih sendiri jam berapa mereka akan minum, dan tentu saja kemudian meninggalkan tempat.

Dengan tidak adanya pembatasan jam buka, diharapkan tidak ada konsentrasi peminum di saat pub mau dibuka, maupun saat mau ditutup.

Tetapi bagi para pengkritik kebijakan mengatakan ini hanya akan menjadikan alasan bagi para peminum ini untuk menenggak minuman lebih banyak lagi. Sekarang saja sudah banyak menimbulkan masalah, apalagi nanti kalau dibuka sepanjang waktu.

Dan tingkah laku para turis Inggris di Pulau Falaraki di atas tadi pasti akan menimbulkan perdebatan lagi. Yunani sendiri tidak ingin bertindak terlalu keras karena para turis ini adalah sumber mata pencahrian mereka.

Namun mereka juga kadang menghadapi dilema, karena bila tingkah laku para turis dibiarkan begitu saja, maka itu juga akan mempengaruhi turis dari negara lain atau kelompok yang lebih tua yang ingin suasana yang lebih tenang.

0 comments:

 
Template designed using TrixTG